Senin, 16 Maret 2020

Orientasi pikiran Gen Z (Versi Jodoh)


Sejauh mata memandang, Sejauh mata menganalisa.
Ada beberapa orientasi yang terlihat mencolok dari kalangan anak anak atau pemuda pemudi Gen Z.
Mereka yang memiliki pikiran idealis namun pragmatis,
Yang memiliki harapan tinggi akan teknologi, dan mandiri dalam segala keputusan,

Yang sedang hobby traveling, bisnis, dan menjadi pemimpin perusahaan handal selagi muda.
Mencapai puncak kejaan ketika sedang berbunga, berkembang, dan mekar semekar-mekarnya..

Wahai para generasi kekinian dengan segudang prestasi didalamnya..
Ada kalanya umur kalian kan beranjak menua..
Mau disadari atau tak disadari,
Mau menjauh atau mendekat dengan kenyataan.
Setiap pilihan dengan kesenangan,
Nongkrong2 cari relasi, nongkrong2 cari koneksi.

Ada waktunya bunga yang bermekaran akan melayu,
Ada waktunya yang berfungsi baik akan berkarat,
Selagi muda, selagi berkembang, selagi layak, jangan lupa akan Takdir yang harus dijemput dengan kesiapan diri.
Ketetapan Tuhan yang dijalankan untuk kebaikan,
Bukan dengan berhura hura ria, tapi hati dan jiwa hampa.
Kosong dalam kesendirian,
Ramai saat ada kawan.
Mau sampai kapan hingga satu persatu akan meninggalkan atau ditinggalkan.

Bukan hanya fokus pada gemerlap dunia yang hanya lewat dan sementara,
Bukan hanya mengejar kedudukan, jabatan, kekayaan dan sukacita hanya untuk menghilangkan duka dari kelelahan bekerja.
Buang semua ketakutan dan kekhawatiran yang mencemaskan diri,
Yang ditutupi dengan euforia kongkow kongkow dengan hal yang tiada guna.
Bagaimana kalian bisa menahan fitrah sebagai manusia.
Dari kalian baligh, hingga dewasa dan pelarian hanya dengan berhura2..?
Sejauh apa kejahatan yang akan mengintai..?
Memang penjagaan Tuhan yang sudah tetapkan,
Tapi sejauh apa dari kumpul kumpul berbaur nya laki laki dan perempuan hanya untuk Mabar belaka..?

Ada saatnya kebutuhan akan sandaran pundak dari yang menghalalkan dengan cara yang indah,
Menjemput jodoh impian dengan kesiapan diri yang lebih matang.
Bukan menghindar, seolah itu tak penting, seolah ada yang jauh lebih genting,
Seolah menolak dengan banyak beragam alasan logis,
Atau bahkan karna setan bisikkan jomblo lebih bahagia disaat usia telah mencapai dewasa.

Percayalah bagi yang perempuan, akan lebih aman jika ada yang menghalalkan untuk melindungi,
Bagi pria akan lebih macho klo kejantanan dibuktikan dengan pelaminan.
Tak perlu mewah dan megah,
Demi mencapai kehidupan sakinah mawadah warrahmah.

Menikmati jam malam, bersama pasangan halal,
Menikmati malam minggu dengan keluarga kecil yang kalian bangun,
Menikmati hasil kerja keras dirumah yang kalian idamkan..

Bukan kah itu mudah? Penghasilan ada, jodoh ada dimana mana, tinggal bagaimana kalian membuka diri dan menjemput pasangan yang telah digariskan.

Bahasan kontrofersial bagi kaum feminis yang mengagungkan kemandirian,
Mengacuhkan fitrah sebagai manusia atau bahkan membiarkan sifat maskulinitas sebagai kegagahan akan kesendirian.

Depok, 16 Maret 2020

DM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar